PUISI-PUISI

Fadil wrote:

bu ap ad ge puisi nya....
soal nya puisi ibu bagus" semua....

coba yang ini nih..puisi cinta kayaknya..

kata tak sekadar kata

setujuh lapis langit katakata
seluap samudra katakata
sebaris gunung katakata
mampukah ungkapkan
segala rasa
selaksa makna
sejuta luka

sorot kelam matamu
getar jemari di genggaman
lirih sapa mengusik
cukuplah bagiku

wahai perindu-perindu malam
jangan kau tengok
putaran waktu di dinding rumahmu
jangan kau buka lembar almanak usang

ambil sauh dan
kayuh perahumu
secepat aliran darahmu
ke dermaga sejatimu

(helwatin najwa)

Fadil wrote:

netul kta rahardian,,,, bercinta tidak perlu diajari....
n aku enga pecaya hadi tidak tau.....

huusst.....eh eh..fadil, dian, hadi..ni ko ngomong bercinta sih?..
sebenarnya tahu ga artinya bercinta?
jangan sempit ya pikirannnya..
ibu jitak semua nih..PLETAAKKK..! PLEEETAAK..! PLETAAAKK..!

hayo bikin puisi aja..

bu... saya ga suka puisi cinta................
saya suka puisi yang menyentuh hati...ada enga bu..........

jangan bu......ampun.......
benjol deh bu dijitak.......
kasian bu....................
:cry2:

Jngn D'jtak bU'.........,,,,,,,,,,
Skit Bu'.....,,,,,,,


Uln Bkin puisi skrng.......,,,, mdh"n bgz ych bu'.........



Di kota itu, Kau dan Aku bertemu tuk pertama kali. Di sepanjang jalan itu, Kau dan Aku mengukir sebuah cerita. Hingga pada akhirnya rasa itu hadir dalam hatiku, sebuah rasa yang akhirnya dapat persatukan Kita.. Sayang, malam ini ingin Ku ukir cerita kita, ingin Ku kenangkan semua rasa yang kini hadir diantara Kita.. Namun, mengapa malam ini Kau tak hadir menemaniku? Harus kemanakah kan Ku bawa rasa ini? Ku ingin Kau di sini, tersenyum layaknya sang bintang yang setia pada langit kelam.. Tapi mengapa Kau seolah tak peduli? Terdiam dalam keheningan malam.. Haruskah Aku berteriak? Atau tetap terpaku pada ruang tak bertuan..



"Aku ini siapa?!" Ketika aku bertanya kepada sang cermin, ia menjawab, "Kamu adalah Kamu..!!" Lalu aku bertanya kembali, "Wajah siapakah ini?!" Sang cermin kembali menjawab, "Itu wajahmu..!! Wajah yang slalu Kau hiasi dengan linangan air mata kepedihan.." Lantas aku berteriak..!! Dengan nada kesal penuh amarah, aku mencoba bertanya kembali. "Lalu, Aku ini milik siapa?!" Untuk ke sekian kalinya sang cermin menjawab, " Dia dan Dia" "Tapi aku tak mengerti, jelasku" "Kau memang bodoh?! Atau pura-pura bodoh dan tak peduli?!", bentak Sang Cermin. "Lihatlah dirimu, kau ada di dunia ini karena siapa?!" "Kau ada di dunia ini atas kehendak siapa?!" "Coba Kau pikir dan renungkan..!!" Tiba-tiba sang cermin retak berkeping-keping, lalu dengan lirih aku menjawab, "Tuhan dan Kedua Orang Tuaku.."

Fadil wrote:

bu... saya ga suka puisi cinta................
saya suka puisi yang menyentuh hati...ada enga bu..........

jangan bu......ampun.......
benjol deh bu dijitak.......
kasian bu....................
:cry2:

klo mau liat puisi n tulisan ibu bisa kamu buka di situs helwatinnajwa.multiply.com
puisi cinta itu banyak maknanya, jangan hanya melihat cinta pada hubungan dengan pacar atau lawan jenis. Rasa cinta itu bermacam-macam, pertama cinta pada Allah dan rasul..banyak orang yang membuata puisi cinta ditujukan pada Allah dan rasul. ada juga puisi cinta untuk orang tua, guru, teman, sahabat, saudara, tanah air, alam dan isinya, negara dan bangsa, dan lain-lain..

untuk Rahadian..
kamu sepertinya lebih bagus mengembangkan bakat menulismu pada cerita pendek. Gaya berpuisi kamu ini masuk dalam puisi naratif, jadi akan lebih bagus bila kamu coba membuat cerpen. Untuk lebih mudahnya membuat cerpen sudah ibu ajarkan kemaren kan? Tapi lebih bagus lagi kalau kamu banyak membaca cerpen-cerpen yang sudah ada apalagi cerpen sastra bukan hanya cerpen pop aja. Okez?

klo saya bu????

pangeran harla wrote:

klo saya bu????

klo kamu..? apa ya?? bingung juga ibu nah..

Tiada mutiara sbning "cinta"
Tiada stra shls kash "cynk"
Tiada embun sesuci ketlusan "hati"
Dan tiada hbngn plng indah selain"persahbtan"

aby gaara..LANJUTKAN>>>>

sampai mengena di hati puisinya,,,, bagus bagusssss

L_A_N_J_U_T_K_A_N . . . . . .